Berkenalan dengan Lambang-Lambang Bahaya dari Bahan Kimia – Bersentuhan
dengan dunia kimia tentu saja akan berhadapan dengan berbagai jenis
bahan kimia. Jenis-jenis bahan kimia yang terdapat di dalam laboratorium
tentu saja memiliki sifat masing-masing. Biasanya akan terlihat pada
botol sebagai kemasan bahan kimia tersebut dalam bentuk lambang atau
simbol.
Lambang-lambang bahaya
dari bahan kimia sebaiknya diketahui agar bisa mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan. Kecelakaan dalam laboratorium bisa dicegah jika
pandai mengelola bahan kimia yang ada. Tidak sembarangan
mengambil/mengolah yang pada akhirnya berakibat pada diri sendiri juga.
Untuk itu kali ini akan memberikan
lambang-lambang bahaya dari bahan kimia.
Bahan ini biasanya diserta dengan lambang E yang berasal dari kata explosive atau
mudah meledak. Jika menemukan lambang bahaya ini pada botol atau
kemasan bahan kimia, sebaiknya hati-hati dalam menggunakannya. Salah
satu contoh bahan kimia yang seperti ini adalah trinitrotoluena (TNT). Oleh karena itu hindari benturan, gesekan, suhu panas dan loncatan api terhadap bahan kimia yang mudah meledak ini.
Lambang dengan gambar tengkorak ini biasanya dilengkapi dengan huruf T atau T+ yang berarti toxic/very toxic. Dalam
bahasa Indonesia berarti racun/racun kuat. Diusahakan agar jangan
sekali-kali menyentuh, terhisap atau bahkan tertelan karena akibatnya
pada kematian. Contoh bahan kimia yang toksik ini antara lain merkuri
klorida, arsen triklorida.
Lambang bahaya dengan simbol C (corrosive)
satu ini adalah bahan kimia yang bersifat merusak jaringan hidup. Salah
satu contoh bahan kimia korosif adalah asam klorida pekat. Pengalaman,
kaos kaki yang terkena tetesan asam klorida pekat akan sobek (bolong)
seketika. Bayangkan kaos kaki saja bolong apalagi jika terkena kulit.
Lambang bahaya dengan simbol tanda silang ini (X) sebenarnya ada dua jenis, yaitu Xn dan Xi. Untuk kode Xn disebut sebagai harmful atau melukai jaringan atau organ tubuh tetapi sifatnya ringan. Contohnya pada bahan kimia peridin. Jika terhirup dengan kadar yang terlalu tinggi maka akan keracunan. Sedangkan untuk kode Xi disebut sebagai irritant yang
sifatnya sedikit lebih berat dibandingkan Xn. Salah satu bahan kimia
yang termasuk di lingkarang lambang bahaya X ini adalah ammonia.
Sebaiknya tidak terhirup, kontak dengan mata dan kulit karena akan
menimbulkan keracunan.
Lambang dengan gambar api biasanya disimbolkan dengan huruf F atau flammable. Jika
menemukan bahan kimia berlambang bahaya ini, berarti mudah terbakar
jika bersentuhan dengan udara, air dan sumber api. Kebanyakan bahan
kimia yang bersifat mudah terbakar adalah pelarut-pelarut organik.
Lambang O (oxidant substance) ini
berarti bahan kimia yang bersifat pengoksidasi. Hidrogen peroksida
adalah salah satu contoh bahan kimia dengan sifat tersebut. Jadi
sebaiknya dihindarkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar, reduktor dan
panas yang tinggi.
Lambang N disebut juga sebagai dangerous for the environment. Hal ini berarti bahwa bahan kimia tersebut tidak boleh dibuang begitu saja ke lingkungan. Contohnya adalah bahan kimia berupa tetraklorometan. Jadi, sebaiknya diolah dulu sebelum di buang.
Jika menemukan bahan kimia tanpa lambang-lambang bahaya
di atas bukan berarti bahwa bahan kimia tersebut aman-aman saja.
Bagaimana pun bahan kimia tetaplah bersifat racun untuk masuk ke dalam
tubuh kita. Jadi perlu pengetahuan terlebih dahulu sebelum bersentuhan
dengan bahan kimia tersebut. Namun, bukan berarti bahwa kimia itu
menakutkan. Semakin menantang semakin bagus dan membuat penasaran,
bukan?!