Minggu, 24 Desember 2017

Soal Sifat Koligatif Larutan

1.           Di dalam 400 mL larutan terlarut 3,4 gram NH3 (Ar N = 14, H = 1).
Hitunglah:
a.    Molaritas larutan
b.    Fraksi mol larutan
c.    Normalitas larutan bila di dalam larutan NH3 bereaksi membentuk NH4OH
2.        Berapa gram kristal H2C2O4.2H2O yang harus dilarutkan ke dalam air agar didapat 600 mL larutan H2C2O4.2H2O 0,5 M? (Ar C =12, O = 16, H = 1)
3.         Hitunglah molalitas dan fraksi mol larutan NaOH dalam air yang kadarnya 40% (Mr NaOH = 40)
4.         Jika perubahan volume dalam pelarutan diabaikan, tentukan molaritas dan molalitas larutan yang terjadi bila 100 mL alkohol dicampur dengan 200 mL air (dianggap massa jenis alkohol dan air sama dengan 1 gram mL-1) (Mr Alkohol = 46)
5.         Berapa gram KOH yang harus dilarutkan ke dalam 400 mL air agar didapat larutan KOH 1 N (Ar K = 39, O = 16, H = 1)

TOLERANSI AGAMA

 Indahnya saling mengingatkan.
    Menjelang NATAL..

Muslim : "Bagaimana natalmu? "

David   :
 "Baik, kau tidak mengucapkan selamat natal padaku.?"

Muslim :
"Tidak, Agama kami menghargai toleransi antar agama, termasuk agamamu. Tapi urusan ini, agama saya melarangnya.!"

David :
"Tapi kenapa..? Bukankah hanya sekedar kata2..?

Muslim :
"Benar....
Saya mejadi muslimpun karena hanya sekedar kata2, yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Saya halal menggauli istri sayapun, karena hanya sekedar kata2 yaitu akad nikah, dan....

Istri saya yg sa'at ini sedang halal saya gaulipun bisa kembali menjadi haram atau zina jika saya mengucapkan kata talak atau cerai, padahal hanya sekedar kata2.

David :
"Tapi teman2 muslimku yang lain mengucapkannya padaku..?" .

Muslim :
 "Ooh...mungkin mereka belum faham dan mengerti.
 Ohya, bisakah kau mengucapkan dua kalimat Syahadat David?! "

David :
"Oh tidak, saya tidak bisa... Itu akan mengganggu Keimanan saya..!"

Muslim :
"Kenapa? Bukankah hanya kata2 toleransi saja? Ayo, ucapkanlah..!!"

David :
" Ok ok..sekarang, saya paham dan mengerti.."

Inilah yang menyebabkan BUYA HAMKA, memilih meninggalkan jabatan Dunia, sebagai Ketua MUI. ketika didesak pemerintah untuk mengucapkan ;

         "SELAMAT NATAL"

Meskipun anggapan, hanya Berupa kata-kata keakraban.

Atau sekedar toleransi. namun disisi Allah, nilainya justru menunjukkan kerendahan AQIDAH.

Banyak sekali muslim, yang tidak faham, dan tidak mau mengerti akan konsep ilmu Agama, yang disisi lain, mereka faham akan ilmu2 umum. yang sifatnya tiada kekal, tidak ada gunanya, untuk keselamatan AKHIRATnya yang Abadi nanti.

Bila Pesan ini, bisa ditularkan ke yang lain, berarti kita telah berda'wah kepada orang banyak.

Selamatkan Aqidah keluarga kita dan Saudara Muslim lainnya.

  Artinya: untukmu agamamu dan untukku agamaku.(QS. Alkafirun: 6)

Jumat, 22 Desember 2017

Kegiatan Outbond

Cantigi Camp
Permainan Flying Fox



Kegiatan Paduan Suara

Penyambutan Peserta Didik Baru
Latihan Paduan Suara
Latihan Paduan Suara

Kegiatan Lomba

Lomba Cerdas Tangkas Kimia Se-Wilayah 3 Cirebon

Juara 1 Nembang Macapat Se-Provinsi Jawa Barat

Kegiatan Liburan ke Yogyakarta

Pantai Indrayanti

Pantai Sepanjang

Tebing Breksi

Pantai Krakal

Kegiatan Memperingati Hari Kartini

Siswi SMK Bhakti Sejahtera Cirebon bersama Bapak Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum

Nasi Tumpeng

Guru-guru SMK Bhakti Sejahtera Cirebon

Kegiatan Kunjungan Industri

Kegiatan Kunjungan Industri ke PT. INDOFOOD CBP. TBK. Cirebon

Kegiatan Kunjungan Industri ke PT. INDOFOOD CBP. TBK. Cirebon

Kegiatan Kunjungan Industri ke PDAM Kota Cirebon

Bioteknologi

Muhammadiyah

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW.
Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah tertentu dengan alasan adaptasi.
Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Al Quran, di antaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia.

SEJARAH
Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[1]
Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-laki, yang bertempat di Jalan S Parman no 68 Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya skarang menjadi Sekolah Kader Muhammadiyah) yang bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Dalam catatan Adaby Darban, ahli sejarah dari UGM kelahiran Kauman, nama ”Muhammadiyah” pada mulanya diusulkan oleh kerabat dan sekaligus sahabat Kyai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad Sangidu, seorang Ketib Anom Kraton Yogyakarta dan tokoh pembaruan yang kemudian menjadi penghulu Kraton Yogyakarta, yang kemudian diputuskan Kyai Dahlan setelah melalui salat istikharah (Darban, 2000: 34).[2] Pada masa kepemimpinan Kyai Dahlan (1912-1923), pengaruh Muhammadiyah terbatas di karesidenan-karesidenan seperti: Yogyakarta, Surakarta, Pekalongan, dan Pekajangan, sekitar daerah Pekalongan sekarang. Selain Yogya, cabang-cabang Muhammadiyah berdiri di kota-kota tersebut pada tahun 1922. Pada tahun 1925, Abdul Karim Amrullah membawa Muhammadiyah ke Sumatera Barat dengan membuka cabang di Sungai Batang, Agam. Dalam tempo yang relatif singkat, arus gelombang Muhammadiyah telah menyebar ke seluruh Sumatera Barat, dan dari daerah inilah kemudian Muhammadiyah bergerak ke seluruh Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Pada tahun 1938, Muhammadiyah telah tersebar keseluruh Indonesia

Ad-dien

Ad-dien, seringkali semata-mata diartikan sebagai "agama" (yang merujuk agama islam), kata ad-dien sesungguhnya memiliki pengertian yang jauh lebih luas daripada sekedar agama saja. Ad-dien adalah "pandangan hidup." oleh sebab itu, Islam sebagai pandangan hidup mencakup juga aspek-aspek kehidupan termporal dan spiritual yang meliputi kebiasaan, adab, budaya, kaidah perilaku, ritualisme dan sebagainya. oleh sebab itu, dalam Al-Qur'an, Islam seringkali disebut sebagai "agama kebenaran" (dienul haq). Agama yang dibawa Nabi Ibrahim as. juga dikenal sebagai ad-dienul hanif - penyembahan kepada Allah semata, tidak mempersekutukan apapun selain diri-Nya.
Q.S. Ali-Imran Ayat 19


“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Mereka yang diberi Kitab Suci (Yahudi dan Kristen) tidak berbeda. kecuali, karena cemburu, setelah pengetahuan datang kepada mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.

Q.S. Ali-Imran Ayat 85

“ Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi”.

Q.S. Ali-Imran Ayat 95

Katakanlah:` Benarlah (apa yang difirmankan) Allah `. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. 

Q.S. An-Nisa Ayat 125
 Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayangan-Nya.